Sabtu, 02 April 2011

Antara Percaya Dan [TIDAK] Percaya


Kamis, 31 Maret 2011@08.30-20.38
Tulisan ini berawal dari sebuah pertemanan yang sudah dibangun sejak lama. Mengenal melalui sebuah oganisasi remaja masjid dikota pelajar. Awalnya yang tidak kenal menjadi kenal, dan dari kenal menjadi kenal lebih dekat lagi. Kami semua menyadari dan tahu kalo diantara kami berdua memiliki sahabat dekat. Ada satu persepsi yang menarik tentang sahabat dekat, misalnya ada diantara teman kita yang mengaggap sahabat dekat itu odentik dengan pacar, ada juga yang beraggapan bahwa sahabat dekat itu adalah teman yang saling membutuhkan ketika salah satu dari kita membutuhkannya. Yuk simak kisahnya.


#1
Ada beberapa kasus yang pernah dialami oleh penulis, sebut saja namanya Dahlia (21 th), salah satu mahasiswi PTS terkenal di Yogyakarta yang aktif di sebuah lembaga mentoring yang hendak menyelenggarakan sebuah even besar untuk pelajar jogja. Salah satu even tersebut adalah lomba fotografi dengan tema yang berkaitan dengan keistimewaan pelajar jogja. Saat itu Dahlia meminta kepada Boy yang diluar kepanitiaan tersebut untuk meminta saran terkait lomba fotografi. Tak tanggung – tanggung selain masukan Dahlia juga meminta bantuan untuk dicarikan juri lomba foto. Dalam waktu satu hari Boy tersebut berhasil mendapatkan 5 juri, 2 orang bersedia, dan sisanya menolak. Saat itu juga Boy langsung menghubungi Dahlia, untuk meminta tor lomba. Tapi sungguh di luar dugaan setiap kali di SMS, tidak pernah dibalas, akhirnya Boy tersebut memutuskan untuk menelpon untuk meminta tor. Dua tiga kali dihubungi bisa dihubungi, tapi mendekati pelaksanaan lomba Dahlia memberi kabar ternyata sudah mendapatkan juri. Secara spontan Boy kaget, saat itu juga saya menghubungi ke 2 juri tersebut untuk meminta maaf. Saat itu Boy sempat chatting dengan orang tersebut yang intinya Dahlia meminta maaf dan ingin Boy tersebut bisa mempercayainya lagi. 

#2
Sejak 2007, Boy angkat kamera ia mulai belajar memotret. Memotret apa saja yang dia suka, mulai dari pemandangan, dunia satwa, model, atau apapun itu yang menurut dia bagus pasti difoto. Suatu hari, suasana menjelang sesi pertama kuliah usai, saat itu Boy membawa kameranya ke kampus untuk memotret sesuatu. Dia melihat Anggrek (21 th), mahasiswi PTS ternama di Yogyakarta sedang bercanda dengan temanya. Posisi Boy yang membawa kamera langsung mengarahkannya ke Anggrek, dan Anggrek tahu. Ketika Anggrek tahu dia langsung marah dan meminta Boy untuk mengahapusnya, tentu saja Boy langsung menghapusnya. Boy berusaha berulang kali dia sms tapi tak pernah mendapat respon. Boy meminta no nya Anggrek dari salah satu temannya, Boy berusaha untuk menelpon tetapi juga tidak pernah direspon, dan sama saja usahanya tak menuai hasil. Boy beralih ke situs jejaring social saat itu masih zamanya friendster, Boy kirim pesan melalui friendster, tapi percuma saja usahanya juga sia-sia.

#3
2010, Masih hangat dalam ingatan kita tentang sebuah tulisan di situs jejaring social www. Facebook.com, yang berjudul “Reshufle Kabinet” di Tubuh FSRMY (http://www.facebook.com/note.php?note_id=333250729391). Melalui tulisan ini penulis akan membongkar seluruh rahasia yang tersimpan dalam tulisan itu. Ada beberapa aspek yang harus kita perhatikan dan kita pahami. 

  1. Secara pribadi tulisan itu menunujukan kemarahan saya terhadap pembagian tugas yang sudah ditentukan dan disepakati dalam syuro rutin, pembagian tugas tersebut meliputi dokumentasi dan membuat ringkasan kajian untuk di publikasikan melalui situs resmi ataupun facebook yang bertujuan untuk mereka yang tidak hadir bisa membacanya.
  2. Disisi yang lain para ikhwan FSRMY menyatakan dengan tegas bahwa apa yang ada di tulisan itu hanyalah sanda gurau (gojek, alias ora tenanan), tapi kubu biro muslimah menganggap bahwa ini adalah sesuatu yang sangat serius, bahkan pelaku harus ditindak tegas karena melangar kode etik FSRMY yang intinya tidak tahu mana yang pantas dipublikasikan dan mana yang tidak pantas dipublikasikan.
  3. Ujung dari ini semua adalah dipertemukannya semua pengurus mulai dari atasan sampai anggota biro. Tapi permasalahan tidak kunjung selesai, klimaksnya adalah disaat para pengurus FSRMY menyiapkan kegiatan Romadhon di Mallioboro. Lantaran persoalan ini bermula dari sebuah sms yang salah kirim yang inti dari bunyi dari sms tersebut adalah membekukan Aga Ardiansyah dari semua kegiatan FSRMY. Tak tanggung-tanggung islah pun dilakukan kembali namun tidak menemukan benang merah.
Sebelumnya penulis tidak pernah menyangka, jika buntutnya sepeti ini, sebenarnya tulisan ini, hanya ingin menunjukan sejauh mana keseriusa kita didalam mengeksistensikan FSRMY, hanya itu dan sisanya hanyalah bercanda, namun karena terjadi kesalahpahaman didalam memahami tulisan inilah yang berujung dengan tragis.

#4
Mudah-mudahan ini adalah kasus yang terkahir dan tidak terulang dalam kehidupan ini. Kasus ini diawali dengan cara mengenal yang baik, bahkan bisa dibilang tidak melanggar hukum sara. Namun perkenalan yang baik ini justru berakhir dengan tidak sempurna, entah mungkin terjadi kesalahpahaman, atau karena memang benar-benar tidak tahu. Malam itu (Rabu, 30 Maret 2011) Boy masih berhunbungan dengan Mawar (20), mahasiwi PTS di Yogyakarta, dalam komunikasi tersebut Boy diberi tahu kalo temannya mau datang ke rumahnya untuk mengantarkan modem, karena modem tersebut akan digunakan untuk mencari tugas. Secara mendadak Boy juga mendapat sms dari temannya yang hendak meminjam koleksi film, tetapi koleksi film tersebut di pinjam Mawar. Saat itu Boy tetap sms dengan Mawar untuk datang ke rumahnya, namun tiba-tiba justru yang membalas sms malah Sosro (21), mahasiswa PTS di Yogyakarta, dengan balasan sms yang intinya Boy tidak boleh datang ke rumah karena Mawar sedang mengerjakan tugas. Selama itu berlangsung saya menghubungi Mawar, untuk meminta no nya Sosro, namun tidak diberi. Akhirnya Mawar sms kalau hpnya sudah ditangan Mawar, selain itu lewat sms Mawar memberitahukan kalau Sosro sudah pulang dan ternyata mereka berdua hanya bercanda. Saat itu Boy tidak tahu kalau mereka bercanda, karena melihat dari smsnya saja kalau Mawar sedang mengerjakan tugas, sehingga Boy yang akan mengambil film tidak jadi, dan persoalan Boy dengan temannya menjadi kandas. 

Adanya kejadian ini baik yang sudah pernah mengalami atau belum tentunya setiap pribadi masing-masing orang memiliki sikap yang berbeda keika dihadapkan pada sebuah kasus seperti diatas. Tulisan ini bukan bermaksud untuk memojokan, menyudutkan atau menjelekan nama baik pribadi maupun institusi. Tetapi setidaknya kita bisa belajar untuk bersikap terhadap orang-orang yang sudah menghilangkan kepercayaan terhadap diri kita. Sejujurnya secara pribadi permintamaafan yang mereka sampaikan itu saya maafkan, tetapi karena pertemanan yang dibangun selain dengan ukhuwah juga ada asas kepercayaan, kepercayaan inilah yang tidak bisa di toleransi. Sebuah harga mahal yang tidak bisa dibayar dengan sekedar ucapan kata maaf. Untuk bisa saling percaya butuh waktu lama, apakah orang ini bisa dipercaya atau tidak dalam segala hal. Karena asas kepercayaan ini juga menyangkut harga diri seseorang, bertaruh dengan reputasi, jika reputasi itu jatuh terpuruk, maka sangat sulit sekali orang lain untuk bisa percaya kembali. 

Satu contoh kasus sederhana misalnya ada orang yang meminjam uang kepada tetangganya (utang), dia berjanji akan mengembalikan dalam waktu satu bulan, tetapi setelah jatuh tempo orang tersebut tidak membayar hutangnya, maka yang terjadi kemudian jika orang ini akan meminjam uang kembali kepada tetangganya tersebut pasti akan ditolak, apalagi ketika akan meminjam uang dengan tetangga-tetangga yang lain. Untuk urusan yang menyangkut hubungan social tetap jalan, tetapi ketika akan meminjam uang pasti ditolak. Hal itu juga berlaku disini ketika rasa kepercayaan itu hilang, maka hubungan antara sesame muslim tetap jalan, tetapi untuk kegiatan-kegiatan tertentu yang membutuhkan rasa kepercayaan itu tidak mudah karena dia sudah diperlakukan seperti itu sebelumnya. Tidak mudah membangun asas kepercayaan, harus dimulai dari awal yang baik dan butuh waktu lama untuk membangun embali.jangan sampai kita masuk kedalam lubang yang sama.

Secara pribadi saya menghaturkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya, atas sikap yang harus saya lakukan terhadap orang-orang tersebut. Semoga tidak ada pihak-pihak yang tersakiti, dan saya berusaha dengan lapang dada untuk memaafkan atas semua apa yang dilakukannya kepada saya. Sekali lagi mudah-mudahan ini adalah kasus yang terkahir dan tidak terulang dan saya juga turut mendoakan agar saudara-saudara kita yang belum mengalaminya jangan sampai mengalami hal tersebut.

0 komentar:

Posting Komentar

Entri Populer

  ©jadilah pribadi yang menawan - Todos os direitos reservados.

Template by Dicas Blogger | Topo