Selasa, 05 April 2011

Masih Adakah Harapan Itu…???

#1
Ditengah gelapnya malam, yang hanya diterangi lampu dipinggir jalan dan keramaian kendaraan bermotor. Malam itu saat saya mengasingkan diri di sebuah warung empat saya nongkrong. Saya langsung memesan teh jahe, sambil menunggu pesanan, segera saja kubuka laptop, kebetulan warung itu ada hotspotnya wajar saja kalau nongkrong disitu sambil fb-an dan ym-man.

Ketika sedang ym-man, tiba-tiba ada yang menyapaku, tentu saja aku mengenal siapa dia. Ternyata dia adalah Dahlia (baca : http://agaardiansyah.blogspot.com/2011/04/antara-percaya-dan-tidak-percaya.html#more, pada crita #1). Dalam pembicaraan tersebut Dahlia meminta maaf atas kejadian tersebut dan  berharap bahwa Boy bisa percaya lagi. Bagi kita ini adalah pilihan yang sulit, disatu sisi kita harus memaafkan dan di satu sisi yang lain kita kesulitan untuk bisa percaya lagi. Tapi tidak bagi Boy, Boy hanya menegaskan bahwa permintaan maaf yang Dahlia sampaikan ia maafkan, tapi untuk masalah asas kepercayaan Boy belum bisa sepenuhnya. Karena bagi dia asas kepercayaan itulah yang tidak bisa hanya ditawar dengan ucapan maaf belaka. Selain itu Boy juga meminta kepada Dahlia, untuk bisa meyakinkan kembali bahwa dia bisa dipercaya, saat itu juga Dahlia berkomitmen bahwa dia berjanji untuk tidak mengulanginya lagi.
Lalu, apakah persoalan sudah selesai…??? Jawabannya iya, semua sudah selesai tapi ada satu persoalan yaitu asas kepercayaan. Sampai saat ini Boy belum bisa percaya sepenuhnya, apakah itu adalah komitmen yang sesungguhnya. Ka hal itu terulang kembali maka konsekuensi yang harus ditanggung adalah Boy tidak akan mempercyainya untuk selama-lamanya, dan mungkin disinilah hubungan pertemanan itu berkahir. (*semoga saja tidak, harap Dahlia)
#4
Lelah yang begitu sangat, membuat diriku tertidur sangat lelapnya, sampai adzan subuhpun idak terdengar. Tapi untunglah ada yang membangunkanku, dan segera bergegas mengambil air wudhu untuk melaksanakan sholat subuh.
Saat terbangun dari bangun, ku melihat ada sebuah pesan dari nomer yang tidak ku kenal, setelahnya ku Tanya ternyata dia orang yang kukenal, namanya Mawar (baca : http://agaardiansyah.blogspot.com/2011/04/antara-percaya-dan-tidak-percaya.html#more, pada crita #4). Pesan tersebut berbunyi yang pada intinya “bagaimana saya bisa percaya lagi sama mas (Boy), kalau seperti ini caranya”. Dalam cerita itu di sebutkan bahwa Mawar telah membohongi Boy, yang katanya mau mengerjakan tugas malah bercanda dengan Sosro. Padahal sat itu teman Boy membutuhkan film yang dipinjam oleh Mawar. Justru anehnya Mawar membolehkan hpnya dipegang oleh Sosro, dan malah Sosro lah yang membalas sms Boy. Yang intinya Boy tidak boleh dating ke rumah Mawar.
Disinilah awal permasalahan itu muncul, bukan masalah cinta, tapi lebih kepada kepercayaan, kalau saat itu Mawar, bilang kalau dia sedang bercanda dengan Sosro, maka tidak akan ada masalah yang seserius ini. Masalah ini berdampak pada krisis kepercayaan Boy. Pagi itu (Senin, 4/04/11), sms Mawar tersebut berbuah pada kesepakatan untuk bertemu. Sepanjang proses untuk bertemu akhirnya gagal, dikarenakan Mawar saat itu sedang rapat dan tidak enak badan. Sampai tulisan ini dimuat, belum ada kesepakatan kembali agar masalah ini cepat selesai.
*Kenapa Boy tidak yang segera menghubungi Mawar…??? Jawabannya sederhana, Boy sudah menghapus nomer Mawar, semenjak kejadian itu. Bukan hanya nomer hp, akun facebook, dan ymnya juga ikut dihapus. Boy melakukan ini demi menjaga kepercayaan dia dengan teman-temannya, bagi boy, sulit untuk bisa percaya kembali, kalau ternyata Mawar yang menghilangkan rasa kepercayaan itu. INGAT INI TIDAK ADA KAITANNYA DENGAN CINTA, sekali lagi baca : http://agaardiansyah.blogspot.com/2011/04/antara-percaya-dan-tidak-percaya.html#more, cerita #4

Dan inilah yang tersisa

0 komentar:

Posting Komentar

Entri Populer

  ©jadilah pribadi yang menawan - Todos os direitos reservados.

Template by Dicas Blogger | Topo